Resuma :
10
Hari/Tanggal :
Senin, 26 April 2021
Tema : Teknik Memasarkan Buku
Nara Sumber : Wijawa
Kusumah, M.Pd
Penulis :
Syafrina
Sucipto Adi memulai pelatihan, “ Ok, bapak/Ibu
sebentar lagi, kita akan masuk kebagian Pelatihan Menulis.Agar lebih fokus
terhadap paparan nara sumber, maka pukul 13.00 WIB grup akan ditutup.
Assalamualaikum, selamat siang, dan salam sehat
semuanya. Mari kita buka acara ini dengan lafadz: Basmallah. Bapak/Ibu semua, mari kita ucapkan
Alhamdulillah atau bersyukur kepada Tuhan karena kita tetap diberikan kesehatan
yang baik. Selain itu, kita juga layak bersyukur karena adanya kesempataan
waktu sehingga kita bisa ikuti program Pelatihan Belajar Menulis di hari Senin
siang ini, 26 April 2021.
Hari ini, pematerinya adalah Wijaya Kusumah, M.Pd.
yang ngetop dikenal sebagai Omjay. Terima kasih ya Om atas kepercayaannya
kepada saya untuk gabung ke dalam Tim. Senang dapat membantu kegiatan yang
mencerdaskan lagi berfaedah ini.
Seperti apa profil nara sumber hari ini, saya yakin
banyak yang mengetahuinya. Banyak guru-guru blogger dan penulis yang tersebar
di Indonesia adalah murid beliau, banyak sudah “diracuni” virus menulis oleh
Omjay. Kini Omjay sedang dalam proses menyelesaikan kuliah S3. Kandidat Doktor
tersemat di namanya.
Selanjutnya, Ijinkan saya untuk menyampaikan susunan
acara, sebagai berikut:
1. Pembukaan
2. Paparan
narasumber (1 jam)
3. Tanya
jawab (1 jam)
4. Penutup
Ada hal PENTING yang menjadi perhatian: mohon untuk
yang bertanya, menuliskan nama dan asal serta kirim pertanyaannya JANGAN
diakhir-akhir sesi tanya jawab. Khawatir terlewat untuk dibaca. Yang ingin
bertanya silahkan kirimkan ke no saya: 0812 93 72 47 32.
Teknik
Memasarkan Buku
Bagaimana teknik memasarkan buku yang jitu dan banyak
dibeli oleh pembaca ? Berikut paparan dari Om
Jay “
1.
Untuk
bisa memasarkan buku yang bermutu, maka kita harus belajar bagaimana menulis
dan menerbitkan buku. Para pakar sudah omjay undang sebagai narasumber di
kegiatan belajar menulis. Baik melalui wa group maupun melalui aplikasi zoom.
2.
Penulis yang baik adalah pembaca yang baik.
Kita akan menemukan buku itu bagus setelah membaca isinya. Biasanya diiringi
dulu dengan iklan atau promosi agar buku yang diterbitkan layak untuk anda
miliki.
3.
Saya
memulainya dengan mencari editor yang mampu membuat buku yang saya terbitkan
menjadi enak dibaca. Semua buku yang saya cetak di penerbit indie selalu ada
editornya dan saya tak pernah merangkap menjadi seorang penulis sekaligus
editornya. Itulah mengapa isi buku yang saya terbitkan selalu laku di pasaran.
Sebab sudah diedit secara profesional oleh para editor yang memang menguasai di
bidangnya.
4.
Berbeda
bila kita menerbitkan buku di penerbit mayor atau penerbit besar. Semua buku
ada editornya sehingga terseleksi dengan baik dan layak untuk dijual atau
dipasarkan ke seluruh Indonesia. Bahkan ke manca negara bila bagian marketing
nya sudah sampai ke berbagai negara di dunia.
5.
Teknik
memasarkan buku ada beberapa cara. Kita bisa mencari informasinya di Mbah
Google.com. Tinggal ketik saja, maka anda akan dapatkan segudang informasinya.
6.
Cara
yang paling banyak dipakai untuk memasarkan buku adalah menggunakan media
digital dan media sosial. Banyak sekali iklan buku baru bertebaran di internet.
Ada yang lalu dan ada juga yang kurang laku.
7.
Saya
sendiri menggunakan YouTube dan Instagram untuk memasarkan buku buku terbaru
saya.
8.
Untuk
promosi buku di Instagram saya belajar kepada anak pertama saya intan. Kebetulan
anak saya sedang memasarkan produk Al Qur'an yang sangat bagus sekali kertas
dan tampilannya. Caranya beriklan sangat cool dan lebih kepada story' telling
9.
Saya
juga menggunakan blog sebagai media digital untuk memasarkan buku buku yang
saya tulis dan terbitkan.
10. Semua itu membuat buku buku saya banyak dipesan dan
dibeli orang banyak dari seluruh Indonesia. Bahkan ada juga yang pesan bukunya
dari Malaysia, Singapura dan Brunei.
11. Inti dari memasarkan buku adalah adanya kolaborasi.
Kita harus bekerjasama dengan orang lain agar buku yang diterbitkan laku di
pasaran. Untuk penerbit besar, biasanya mereka memiliki tenaga pemasaran yang
banyak. Sehingga serangan darat, laut dan udara dapat dengan mudah mereka
kuasai. Walaupun saat ini jumlah pemasaran bukunya agak berkurang akibat
pandemi covid19.
12. Bagi kita para penulis pemula tentu saja ingin bukunya
laku dan dibeli oleh banyak orang. Oleh karena itu, kolaborasi adalah kunci
agar buku kita bisa dipasarkan di belantara dunia Maya yang selalu non stop 24
jam.
13. Saya menggunakan media sosial untuk memasarkan buku
buku yang saya tuliskan dan bekerjasama dengan kawan kawan lainnya dalam
memasarkan buku. Setiap buku akan menemui takdirnya. Namun itu semua harus
diiringi dengan usaha yang terus menerus dan tidak mudah putus asa
14. Berkali kita gagal lekas bangkit dan cari akal.
Berkali kita jatuh lekas berdiri dan jangan mengeluh. Itulah yang saya lakukan
ketika mengalami beberapa kali gagal dalam memasarkan buku terbaru saya. Pada
akhirnya saya menemukan hal hal baru yang membuat saya mencari momentum untuk
menerbitkan buku terbaru saya.
15. Saya belajar dari almarhum Hernowo Hasim. Beliau
sangat produktif sekali menulis. Namun dari ratusan bukunya, hanya sedikit yang
menjadi buku best seller. Salah satunya adalah andaikan buku sepotong pizza.
16. Harus diakui, buku yang diterbitkan oleh penerbit
mayor lebih banyak pembelinya. Mereka selain punya tenaga pemasaran yang berpengalaman,
juga memiliki media sosial yang bagus. Wajar saja bila buku buku yang
diterbitkan selalu banyak pembacanya.
17. Salah satu Penerbit buku mayor yang selalu melakukan
inovasi adalah penerbit Andi Yogyakarta. Saya banyak belajar dari pengalaman
para pengelola penerbit ini.
18. Seharusnya siang ini kita dapatkan ilmunya dari pak
Agus. Namun beliau berhalangan karena ada rapat di Yogyakarta. Saya mengambil
inisiatif untuk menggantikan beliau setelah saya menghubungi narasumber lainnya
tidak ada yang bisa.
19. Hal yang saya suka dari penerbit Andi Yogyakarta
adalah seringnya melakukan acara webinar dan bersertifikat. Anda bisa belajar
dari Chanel youtubenya di tv Andi.
20. Buku kawan kawan belajar menulis PGRI banyak
dipasarkan dengan cara ini. Itulah mengapa kolaborasi itu penting agar buku
yang diterbitkan laku dipasaran. Kita sebagai penulis jangan juga hanya diam
saja. Penulis harus ikut memasarkan bukunya. Dengan begitu bukunya akan laku
dan banyak dibeli orang banyak.
21. Kalau sudah seperti itu, jangan kaget bila anda menerima
royalty buku sampai ratusan juta rupiah karena adanya kolaborasi.
22. Bagi saya yang sudah menikmati royalty buku dari
penerbit mayor maupun penerbit indie, saya akan selalu melakukan inovasi. Sebab
inovasi yang tiada henti akan membuat buku buku yang kita tuliskan sampai ke
tangan pembaca.
23. Jangan lupa silahturahmi. Sebab silahturahmi atau
silahturahim juga sangat membantu kita dalam memasarkan buku. Pada akhirnya
teknik memasarkan buku akan kita temui dari adanya silahturahmi ini. Kekuatan
silahturahmi ini dahsyat. Akan banyak rezeki yang akan mengikutinya.
Dapatkan buku-buku terbaru Om Jay di http://wijayalabs.com
Belilah buku-buku Om Jay, karena semua ilmunya ada di sana. Jangan pelit beli buku. sebab buku adalah investasi yang paling berhargadari seorang penulis.
Itulah materi Teknik Memasarkan buku yang baru saja
yang omjay sampaikan. Kegiatan dilanjutkan dengan sesi Tanya jawah. Terima
kasih Om Jay. Mudah-mudahan buku saya bisa laris manis dimasa yang akan datang..
Amin…
Solok, 26 April
2021
https://bugurusyafrina.blogger.com
9 Komentar
Resume ini akan menjadi lebih hidup bila ada link YouTube yang omjay bagikan di wa group dan juga foto buku buku Omjay. Soga bisa diedit dan diperbaiki. Terima kasih sudah membuat resume kuliah ini dengan baik sekali.
BalasHapusGalerinya bermasalah tasi om..nggak mau dibuka ...
HapusKomplit Bu resumenya, keren 👍
BalasHapuswaah lengkap sekali bu ..👍
BalasHapusLengkap banget👍👍
BalasHapusKomplit bgt bu👍
BalasHapusBagus Bu...
BalasHapusWah, tulisannya lengkap, Bu. Tampilan blognya juga menarik. Saya mau dong diajari mengatur tampilan blog, Bu!
BalasHapusMantab
BalasHapusBerkomentarlah dengan bijak