Resume :
11
Hari/Tanggal : Rabu,
28 April 2021
Tema :
Penerbit mayor
Nara
Sumber :
Edi S Mulyanta
Penulis :
Syafrina
Gelombang
:
18
Siang
ini Rabu, 28 April 2021, saya baru pulang dari sekolah. Setelah Salat zuhur,
inginnya tiduran. tiba-tiba saya teringat perkuliahan hari ini. Ternyata Pak
Edi S Mulyanta dari Penerbit Andi.
Beberapa
orang teman berkomentar di group.
“Siap-siap kuliah jam satu.”
“Bersama Mas Edi.”
Terima kasih sudah mengingatkan.
Hampir saja lewat.”
Siang
ini terasa panas. Terik matahari seolah terasa di tenggorokan. Antara bantal
dan laptop keduanya berat untuk ditinggalkan. Sama seperti teman-teman lain,
saya juga merasa loyo dan serasa mau demam. Semangat untuk mengikuti kuliah
mengalahkan segalanya.
“Siang ini kembali kita semua belajar bersama di kelas
menulis gelombang 18. Atas ijin dari Omjay saya akan memandu acara sampai pukul
15.00 WIB. Nah materi siang kali ini akan dibahas bersama narasumber yang
hebat. Sebelum menyapa ijinkan saya sampaikan CV beliau. Silahkan bapak ibu
guru hebat se nusantara untuk menyimak CV narasumber siang ini.” Pak Bams
memulai perkuliahan. “ Saya persilahkan narasumber hebat siang hari ini untuk
menyampaikan materinya sampai pukul 14.00 dan dilanjutkan tanya jawab sampai
15.00.Silahkan Mas Edi.”
Lalu Pak Bams
mempersilahkan Pak Edi untuk menyampaikan materi.
Curriculum Vitae
Edi
S. Mulyanta S.Si, M.T. menjabat sebagai Publishing Consultant & E-Book
Development Andi Publisher, Lahir di Jogjakarta Tanggal 24 Mei 1969. Menikah dengan Retna G.dan dikaruniai 3 orang anak. Beliau
memiliki hobby Membaca, Menulis, Olah Raga, Musik
Fb : https://www.facebook.com/edis.mulyanta
Weblog
: http://bukudigital.my.id
Pendidikan 1. S1 Geografi Universitas Gadjah
Mada Yogyakarta 1994 2. S2 Magister Teknologi Informasi Fak. Elektro UGM
Yogyakarta 2006..
Semoga
pengalaman saya di dunia penerbitan dan penulisan buku dapat memberikan sekadar
berbagi informasi pengetahun kepada bapak ibu.Sebelum saya bergabung di
Penerbit Andi, saya adalah penulis lepas yang hidup memang dari menulis buku.
Sudah nyaris 20 tahun
saya menangani penerbitan di Penerbit Andi, semoga pengalaman saya dapat
memberikan inspirasi kepada bapak ibu sekalian.
Hampir
1 tahun ini, ada pengalaman di penerbitan yang tidak saya jumpai pada tahun-tahun
sebelumnya, yaitu adanya pandemi yang luar biasa mengubah perputaran bisnis di
semua bidang termasuk penerbit buku seperti industri kami saat ini.
Baru
bulan Maret 2021, kegiatan penerbitan kami dapat dikatakan sudah kembali
berjalan normal seperti biasa. Akan tetapi tantangan yang telah ditimbulkan
akibat pandemi tidak mudah dapat kita lalui dan selesaikan dalam waktu dekat.
Dunia
penerbitan saat ini baik itu penerbit mayor maupun penerbit menghadapi sesuatu
permasalahan yang hampir sama dengan kehidupan usaha yang lain sekarang di masa
pandemi yang belum tahu kapan pasti berakhir.
Dunia
penerbitan baik penerbit mayor maupun penerbit minor adalah dunia bisnis
semata, dan terbesit idealisme di dalamnya, yang tentunya setiap penerbit
mempunyai visi dan misi yang berbeda-beda.
Dunia
penerbitan adalah dunia bisnis semata, yang tentunya diikuti dengan idealisme
di dalamnya. Dalam dunia bisnis, nomor satu yang dicari adalah keuntungan atau
dapat dikatakan berujung pada Duit.
Outlet
utama bisnis penerbitan buku adalah pasar toko buku yang paling utama di
samping tentunya pasar di luar toko buku yang tidak dapat kita ke sampingkan
juga. Toko buku inilah yang menjadi soko guru dari bisnis ini sehingga
ketergantungan ini sudah menjadi suatu ekosistem yang khas dalam dunia
penerbitan.
Di Undang-undang Nomor 3 tahun 2017, sudah dijelaskan dengan gamblang tentang sistem perbukuan di Indonesia Sistem
Perbukuan adalah tata kelola perbukuan yang dapat dipertanggungjawabkan dan terpadu, yang mencakup pemerolehan
naskah, penerbitan, pencetakan, pengembangan buku elektronik, pendistribusian,
penggunaan, penyediaan, dan pengawasan buku. |
Saat
ini yang bermasalah adalah dalam tahap pendistribusian materi yang telah kami
proses untuk dapat meningkatkan literasi baca di Indonesia.
Menurut UU No
3 – 2017 Literasi
adalah kemampuan untuk memaknai informasi secara kritis sehingga setiap orang
dapat mengakses ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai upaya dalam
meningkatkan kualitas hidupnya. |
Tugas
penerbit adalah mendapatkan -Naskah- yang tentunya dapat diproses menjadi buku
untuk menghasilkan keuntungan, sehingga bisnis penerbitan tersebut dapat
berkembang dan meningkatkan literasi bagi masyarakat secara umum.
Naskah Buku
adalah draf karya
tulis dan/atau karya gambar yang memuat bagian awal, bagian isi, dan bagian
akhir. |
Tugas penulis adalah
menghasilkan Naskah Buku yang memenuhi kriteria bagi penerbit. Penerbit akan
mengolah Naskah Buku tersebut menjadi komoditas berupa buku cetakan maupun buku
elektronik menyesuaikan perkembangan jaman.
Definisi Buku
menurut UU Perbukuan Buku adalah
karya tulis dan/atau karya gambar yang diterbitkan berupa cetakan berjilid
atau berupa publikasi elektronik yang diterbitkan secara tidak berkala. |
Ke depan baik itu
penerbit buku Mayor maupun Minor dapat berperan saling melengkapi dalam
memenuhi amanat undang-undang ini.
Buku merupakan luaran
atau outcome yang diakui oleh Undang-undang sebagai syarat dalam memenuhi
kewajiban baik itu Guru, Dosen, maupun tenaga-tenaga di Pemerintahan.
Beberapa Undang-undang
yang memperkuat posisi buku ada di UU 12/2012 Perguruan Tinggi Pasal 46 ayat 2
….Hasil Penelitian wajib disebarluaskan…. dipublikasikan (dalam bentuk Buku Ber
ISBN)
PermenPAN 26/2009
Jabfung Guru dan Angka Kredit, Pasar 11 Ayat c-2 Publikasi Buku ber ISBN.
Berikut manfaat ISBN
menurut Perpustakaan Nasional yang mempunyai hak untuk mengeluarkan nomor
tersebut.
Karena
begitu pentingnya luaran atau outcomes dari beberapa profesi pendidik, sehingga
tumbuh subur pula penerbit2 yang menyalurkan hasil pemikiran penulis dalam
bentuk buku yang ber ISBN.
Penerbit
di Indonesia telah diwadahi pemerintah dalam organisasi IKAPI, sehingga bapak
dan ibu yang akan menerbitkan buku, sebaiknya menggunakan saluran tersebut yang
telah diakui oleh pemerintah.
Setiap
penerbit diberi nomor tanda keanggotaan IKAPI |
Setiap
penerbit diperbolehkan untuk mengajukan Nomor ISBN ke perpustakaan nasional. Di
dalam perkembangannya, perpustakaan nasional memberikan penanda tertenu dalam
ISBN untuk menunjukkan skala produksi penerbitannya.
Skala
produksi ini hanya menunjukkan kemampuan output buku yang dihasilkan serta
kemampuan distribusinya ke masyarakat luas. Semakin besar output dan
distribusinya, ISBN yang dikeluarkan oleh Perpusnas akan semakin banyak.
Akhirnya diberikan kode produksi buku di ISBN dalam bentuk Publications Element
Number.
Struktur ISBN sebagai penanda Perpusnas dalam
mendistribusikan nomor buku secara individual
Karena
hal itulah kemudian muncul istilah penerbit mayor dan penerbit minor, hanya
karena masalah skala produksi saja.. visi dan misi penerbitan semuanya sama
yaitu mencari keuntungan bisnis, dan ada sisi idealisme di dalamnya.
Aturan
pemerintah, terkadang bergerak mengikuti dinamika masyarakat. Karena banyaknya
terbitan yang diajukan sebagai syarat Jabatan Fungsional, akhirnya pemerintah
terkadang memberikan syarat tertentu untuk mempermudah klasifikasi pemberian
nilai indeks di angka kredit. Sehingga munculah penerbit skala mayor (nasional)
dan skala regional saja.
Bahkan
di luaran Pendidikan Tinggi, jelas mensyaratkan untuk mendapatkan nilai angka
kredit nasional harus diterbitkan di penerbit skala nasional (minimal 3
propinsi kantor pemasaran).
Hal
ini lah yang semakin menegaskan garis yang jelas penerbit mayor dan minor,
hanya karena skala penjualannya. Tentunya ke depan akan semakin diperbaiki,
mengingat penerbitan buku saat ini sudah mengikuti perkembangan teknologi yaitu penerbitan buku digital.
Saya
saat ini juga sedang mengembangkan penerbitan digital di perusahaan kami, untuk
mengantisipasi perkembangan jaman yang semakin nyata terlihat arahnya ke depan.
Bapak ibu dapat melihat percontohan buku digital dan proses pemasarannya di http://bukudigital.my.id
atau dapat dilihat di http://ebukune.my.id
Ini adalah proyek
percontohan pengembangan buku digital kami dan proses pemasarannya
Silakan
mencoba bertransaksi buku digital, supaya kita tidak ketinggalan jaman, karena
buku digital ini akan menyatukan mindset penerbit mayor maupun minor, sehingga
tidak ada lagi dikotomi hal tersebut. Yang ada adalah penerbit dengan kekhasan
visi dan misi masing-masing, saling mengisi untuk meningkatkan literasi bangsa
ini.
Penerbit
kami saat ini sedang mencoba memperbaiki proses distribusi materi dan literasi
yang terhambat di era pandemi. Karena Toko Buku, Sekolah, dan Kampus saat ini
belum dapat menjadi saluran yang dapat diandalkan dalam bisnis buku saat ini.
Dengan
berlakunya PSBB dan pembatasan kegiatan masyarakat di beberapa daerah, dengan otomatis
Toko buku andalan penerbit yaitu Gramedia memarkirkan bisnisnya di sisi pit
stop dan terhenti sama sekali. Dari omzet normal dan terhenti di pit stop
menjadikan omzet terjun bebas hanya berkisar 80-90% penurunannya. Outlet yang
tertutup menjadikan beberapa penerbit ikut terimbas, sehingga mereposisi
bisnisnya kembali. Hal ini berdampak secara langsung ke produksi buku hingga ke
sisi penulis buku yang telah memasukkan naskah ke penerbit menanti bersemi di
Toko Buku.
Penerbit
tentunya gamang dengan keadaan seperti ini, mengingat suplai naskah masih
berjalan bahkan tidak terimbas pandemi, akan tetapi proses menjadikan menjadi
sebuah komoditas buku yang bernilai ekonomi sangat terhambat pandemi.
Penerbit
saat ini sedang mereposisi diri untuk tetap bertahan, walaupun tentunya tidak
akan mudah. Sehingga kami membuka saluran-saluran promosi baru untuk masih
tetap mengobarkan semangat literasi di perbukuan.
Saluran-saluran
digital dapat menjadi alternatif untuk tetap berkembang mendistribusikan ilmu
pengetahuan. Kami mencoba mengembangkan channel TV Andi di Youtube, dan
mengembangkan Production House Andi Academy, untuk tetap mengobarkan semangat
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui penerbitan buku.
Bapak
ibu dapat mencoba menawarkan naskah ke semua penerbit, karena pada saat ini
kondisi naskah di beberapa penerbit masih tetap terbuka lebar. Yang menyulitkan
adalah proses produksi dan pemasarannya.
Semoga ke depan, Toko Buku, Aktifitas Belajar
Mengajar kembali normal sehingga pasar buku dapat kembali menggeliat.
Bapak
ibu kami sarankan tetap mengirimkan usulan naskah ke penerbit-penerbit baik
skala mayor maupun minor. Karena peluang itu akan selalu ada.
Ingat
kembali bahwa sebagai guru.. bapak ibu dituntut untuk menghasilkan outcomes
atau luaran yang berdampak. Yaitu hasil tulisan buku yang ber ISBN, supaya ilmu
bapak-ibu tidak hilang ditelan jaman.
Keputusan-keputusan
strategik diperlukan, mengingat ketidak pastian yang sangat besar untuk
memproduksi buku. Kami memarkirkan mesin-mesin kami hampir 50%, untuk
mengurangi beban biaya produksi, otomatis tenaga kerja yang menggerakkannya
kami kurangi jam kerjanya walaupun tidak begitu drastis. Buku-buku pendidikan,
juga kita tetap pertahankan produksinya, karena kami yakin buku ini tidak
lekang oleh keadaan apapun, sehingga produksi buku kita konsentrasikan ke buku
pendidikan yang mempunyai pasar yang sangat stabil setiap tahunnya.
Tulislah
rencana penulisan dengan target market yang dituju. Sukur-sukur bapak ibu
tawarkan rancangan pemasarannya. Pemasaran era new normal sangat berbeda dengan
era normal sebelumnya. Ke depan buku-buku mungkin akan disalurkan ke media
e-book, untuk media printing offline mungkin akan semakin berkurang
jumlahnya. Ke depan media-media selain
buku akan semain banyak menghiasi dunia pendidikan. Persiapkan hal ini dengan
baik, karena hal ini membutuhkan keahlian yang berbeda dengan sebelumnya.
Dengan
berbagai pengalaman ini, komunitas senasib sepenanggungan adalah wahana yang
baik dalam mengelola tulisan. Dapat kami katakan pejuang literasi yang puritan
seperti Oom Jay ini dapat memberikan angin segar untuk tumbuhnya
penulis-penulis baru yang tangguh dan tidak cengeng dengan penolakan penerbit.
Akan tetapi tetap berkarya hingga menghasilkan tulisan yang khas. Punya
karakter sendiri dan tentunya ditunggu kehadirannya oleh pembaca dan penerbit
tentunya.
Demikian
pemaparan saya mohon maaf apabila ada yang kurang berkenan. Salam sehat dan
sukses selalu bagi bapak ibu sekalian.
Luar
biasa pemaparan siang ini. Waktu berjalan begitu cepat. Materi semuanya inti.
kegiatan dilanjutkan dengan sesi Tanya jawab. saya terus menymak sambil
memainkan jemari pada tutz-tutz di laptop. berharap cepat kelar karena ada
tugas lain menunggu. dapur.
contoh Resume pelatihan yang dapat kami terbitkan
e-booknya
Pertanyaan :
1. Kriteria apakah yang menjadi syarat wajib naskah
lolos masuk dan diterbitkan oleh penerbit mayor.
2. Apakah untuk menerbitkan buku dipenerbit mayor
itu butuh perantara atau penulis bisa jalan sendiri?
3. Perbedaan penerbit mayor dan minor yang terfokus
pada skala penjualannya, lalu menurut bapak apakah kualitasnya sebenarnya bisa
saja buku yg diterbitkan di penerbit minor itu lebih baik. Atau seperti apa
standarnya.
Jawab :
Buatlah
proposal ke penerbit yang isinya garis besar tulisan yang dapat ditawarkan ke
penerbit. Penerbit akan melihat Tema, Judul Utama, Outline tulisan, pesaing
buku dengan tema yang sama, positioning buku (harga, usia pembaca, gender,
pendidikan, dll).
Untuk
menerbitkan buku di penerbit mayor tidak ada perantara, bisa langsung ke
penerbit yang bersangkutan. Akan tetapi penerbit kami biasanya mempunyai group2
penulis yang selalu memberikan perancangan tulisan yang akan diusulkan.
Terkadang group penulis ini cukup baik dalam hal pemenuhan judul perencanaan
dan eksekusinya, sehingga terjadi kesepakatan secara ekslusif untuk
diterbitkan.
Kualitas
terbitan skala minor dan mayor itu menurut saya sama, tidak ada bedanya.
Terkadang penerbit mayor mempunyai team Riset dan Development, sehingga lebih
fokus pemilihan materi sampai ke eksekusi pemasarannya.
Hal
ini lah yang membedakan penerbit mayor dan minor, penerbit mayor mempunyai
tool-tool pemasaran yang lebih banyak, tool Riset dan Development yang fokus
pengembangan materi.
Bagaimana kriteria Naskah buku yang sesuai dengan
penerbit mayor?
Kriteria
naskah sesuai dengan visi misi penerbit. Kami adalah penerbit buku untuk
pengayaan pendidikan dari dasar hingga perguruan tinggi. Hampir 70% buku yang
kami terbitkan adalah dengan tema tersebut, sisanya adalah tema umum 30%.
Apabila kans untuk dapat terbit tentunya mengikuti kebijakan penerbit tersebut
yaitu buku pengayaan pendidikan 70%.
Kirimkan
usulan atau sampel buku beserta dengan bagaimana perencanan distribusi menurut
penulis sehingga penerbit akan dapat mempunyai gambaran ke mana buku tersebut
dapat disalurkan. Kepada siapa sasaran buku itu ditulis, market mana yang
diinginkan penulis untuk menjaring pembacanya.
Apa
kelebihan dari Penerbit Andi sehingga bisa menjadi penerbit mayor? Apa ciri
khas penerbit Andi dibandingkan dengan penerbit mayor lainnya?
Penerbit
mayor biasanya tidak saling tumpang tindih dalam memilih materi terbitannya,
sehingga tidak begitu keras dalam bersaing saat di pasar. Terkadang penerbit
mayor satu dengan yang lain saling mengintip, untuk saling mengembangkan lini
yang mungkin sudah dirintis sebelumnya. Proyek rintisan ini cukup banyak
memakan pembiayaan, dengan risiko gagal di pasar. Buku yang telah kami
terbitkan saat ini banyak terdiri dari buku Perguruan Tinggi, dan Buku SMK yang
belum banyak pemainnya.
Di
samping buku pengayaan, kami juga ikut dalam kompetisi buku umum dalam hal ini
buku fiksi maupun buku tema-tema umum yang tidak ada hubungannya dengan
pendidikan.
.
Menyikapi dunia
penerbitan saat ini dihadapkan oleh tantangan yang ditimbulkan akibat pandemi. Selain
itu akhir-akhir ini marak dengan juga dengan digitalisasi perbukuan adalah :
Penerbitan
saat ini menghadapi situasi yang sangat sulit. Banyak yang tidak kuasa menahan
derasnya Corona sehingga berhenti berproduksi. Mau tidak mau kita harus tetap
survive dan belajar beradaptasi. Bayangkan karyawan kami sudah mencapai 500
orang, dan setiap bulannya harus gajian, mau tidak mau kita tetap harus
berproduksi.
Kami
terus mengembangkan materi yang mendukung terbitan buku kami, dengan
mengandalkan media-media sosial online, kerjasama dengan sekolah, kampus,
institusi, dan pemerintahan untuk tetap memertahankan terbitan kami, sehingga
indeks literasi bangsa ini masih tetap terjaga. Kanal-kanal pendidikan untuk
mendukung pemasaran kita buka sehingga semangat dalam menerbitkan tulisan yang
bapak-ibu tulis akan tetap menyala, walaupun mungkin medianya akan berubah.
Hal
ini lah yang menjadi tantangan ke depan bagi bapak ibu sekalian, karena tidak
sekadar hanya menulis saja, akan tetapi dapat berdiskusi, berinteraksi dengan
kanal-kanal saluran modern.
Definisi buku yang baik menurut penerbit Andi :
1. Buku
yang baik harus dipersiapkan naskahnya oleh penulis, kesatuan penyajian dan
pembahasaan dapat dibantu oleh penerbitnya. Pada dasarnya ketiganya harus
menyatu dengan baik, hal ini butuh kerjasama, komunikasi saat proses penerbitan
antara penulis dan penerbit.
2.
Materi harus unik, artinya mempunyai
kekhasan tersendiri dibanding buku pesaing.
3.
Hal yang penting lagi adalah hindari
plagiarism ( copy and paste).
4.
Usahakan proses penyuntingan mandiri
dapat dilakukan untuk memercepat proses.
5.
Penyuntingan mandiri merupakan perbaikan
yang dilakukan terhadap draf naskah dari segi kesalahan tipografi, kesalahan
bahasa, kesalahan data dan fakta, serta pelanggaran legalitas dan norma.
Alhamdulillah
pertanyaan-pertanyaan bisa dijawab tuntas. Sisa waktu kita pergunakan untuk
narasumber memberikan pernyataan akhir
penyemangat kita semua.
https://bugurusyafrina.blogger.com
11 Komentar
Keren. Resumenya komplit & cpt. Semangat menulis bu...
BalasHapusKomplit plit resumenya, mantul 👍
BalasHapusWaah lengkap sekali resumenya bu Rina, pertahankan!
BalasHapusPemaparan resumenya paket lengkap loh. Dari awal sampai akhir semuanya terekam. Bu Rina hebat loh!!!
BalasHapusDuh lengkap bener resumenya, bisa jadi rujukan, sukses selalu buat Bu Rina👍
BalasHapusResume bagus,lengkap, saya fokus ke pengeloaan blogx keren👍👍👍
BalasHapuswaah mantap ibu ..suksess selalu..👍💪
BalasHapusKeren bu, resumenya ... 👍
BalasHapusAda komen sy di grup, 😊😁
Tampilan blognya juga kereenn
Selalu keren.. saya suka🌹🌹👍👍
BalasHapusTerimakasih bapak. Ibu..
BalasHapusTapi madih kurang rapi...
keren, betul betul lengkap. TOP pokoknya
BalasHapusBerkomentarlah dengan bijak