Hari / Tanggal :
Senin / 12 April 2021
Resume Ke : 4
Tema : MENULIS BUKU DARI KARYA ILMIAH
Narasumber : NORALIA PURWA YUNITA
Gelombang : 18
Siang ini
Senin, 12 April 2021 Om Jai memulai pelatihan menulis dan Bu Rita sebagai
moderatornya. Dalam jadwal yang dibagikan kepada para peserta, hari
ini yg menjadi Narsumber adalah ibu Nora dari Semarang. Om Jai sendiri sudah pernah
mengubah hasil laporan Penelitian Tindakan
Kelas atau (PTK) menjadi buku yang
berjudul. “Melejitkan Keterampilan Menulis Siswa Melalui Pembuatan Buku Fiksi
Dan Non Fiksi.”
Alhamdulillah
sampai sekarang banyak sekali bukunya yang pesan dan berkat buku tersebut Om
Jaibisa belajar ke negeri tirai bambu untuk belajar singkat tentang STEAM di
China selama 21 hari.
“Assalamualaikum,
selamat siang, dan salam sejahtera buat Bapak/Ibu hebat yang berada di seluruh
Indonesia.Kembali lagi kita bertemu pada Kelas Belajar Menulis Senin 12 April 2021. Edisi pertama kelas siang selama
bulan Suci Ramadhan.Sebelum kita mulai perkenalkan saya Rita Wati yang bertugas
sebagai moderator pada siang hari ini.
Narasumber
kita pada hari ini adalah ibu Nora dari Semarang beliau merupakan alumni
Belajar Menulis gelombang 8
Sebelum mulai Izinkan
saya untuk menyampaikan susunan acara, sebagai berikut:
1. Pembukaan
2. Paparan narasumber (1 jam)
3. Tanya jawab (1 jam)
4. Penutup
Untuk
memulai kegiatan ini, mari kita buka dengan berdoa bersama-sama agar acara kita
dapat berjalan lancar. Berdoa sesuai
keyakinan kita masing-masing. Bagi yang beragama Islam mari kita membaca
Basmallah bersama-sama. Jika ada pertanyaan silakan chat wa ke no. 085219585451.
Kepada bu Nora waktu kami persilakan.”
“Alhamdulillah,,terima
kasih Bu Rita dan om Jay atas kesempatan yang diberikan kepada saya
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,,
Selamat
siang bapak ibu hebat semua. puji syukur kehadirat Allah SWT kita dapat
melaksanakan kembali agenda rutin belajar menulis PGRI yang diadakan tiap hari
Senin, Rabu dan Jumat. Dan siang ini merupakan edisi perdana selama bulan
Ramadhan.”
Lalu
Bu Nora mamperkenalkan diri.
“Awal
mula saya menulis sejak awal kuliah,namun terhenti ketika sudah bekerja dan
berkeluarga, namun adanya pandemi, menjadikan saya kembali produktif lagi.
Ditambah saya diperkenalkan dengan om Jay dan belajar menulis gelombang 8 yang
menggembleng diri saya untuk berlatih dan menghasilkan tulisan.”
“Tema
kita siang ini yaitu MENULIS BUKU DARI KARYA ILMIAH”
https://noraliapurwa.blogspot.com/2020/06/kiat-membukukan-laporan-ptk.html.
Saya
copy paste isinya agar menempel dihati saya
:
Karya ilmiah adalah
laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil dari penelitian atau
pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi
kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan
(Wikipedia).
Terdapat berbagai macam
karya ilmiah, diantaranya hasil seminar atau workshop, laporan penelitian,
makalah, artikel atau jurnal penelitian dan lainnya. Skripsi, tesis, dan
disertasi pun tergolong jenis karya ilmiah. Apapun tipe penelitian yang
dilakukan, baik penelitian tindakan kelas (PTK), penelitian dan pengembangan
(R&D), penelitian kualitatif ataupun penelitian eksperimen, jika dibuat
dalam bentuk laporan penelitian maka disebut karya ilmiah.
Salah satu jenis laporan penelitian yang
sering dibuat oleh pengajar adalah laporan penelitian tindakan kelas
(PTK). PTK adalah suatu penelitian yang dilakukan dalam rangka untuk
memperbaiki pembelajaran di dalam kelas.
Penelitian ini biasanya
dilakukan oleh pengajar yang ingin memperbaiki mutu belajar siswanya di dalam
kelas sehingga pada akhirnya akan meningkatkan hasil belajar siswa. Banyak
modifikasi yang dapat dilakukan guna perbaikan proses pembelajaran. Modifikasi
media, metode, dan model pembelajaran bahkan pengembangan instrumen penelitian
dapat dijadikan acuan untuk melakukan penelitian PTK dalam kelas.
Laporan PTK yang sudah
dibuat dan dipublikasikan biasanya hanya diubah ke dalam bentuk jurnal
penelitian ilmiah. Padahal dari laporan PTK ini dapat menghasilkan karya lain
berupa buku. Dengan demikian, karya ini tidak hanya dibaca oleh kalangan
tertentu saja melainkan dapat dikonsumsi oleh semua kalangan pembaca.
(Laporan PTK versi Buku)
Menurut Bu Hati, ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk
membukukan laporan PTK kita. Hal tersebut antara lain :
- Dalam mengubah
PTK menjadi buku, penting sekali memperbanyak isi materi variabel
bebasnya. Kita dapat menentukan perluasan materi tersebut berdasarkan kata
kunci judul buku kita. Dengan kata lain, PTK yang diubah menjadi buku
berarti lebih memperluas isi bacaannya berdasarkan sumber yang relevan.
Misalkan judul implementasi *Media stereofoam
pembelajaran Organisasi kehidupan untuk meningkatkan kreativitas*,
maka yang harus dikembangkan adalah tentang Media (Pengertian,
manfaat, jenis), Pembelajaran (materi tentang belajar
mengajar), Kreativitas (diberi pengertian dan lainnya).
- Hilangkan
penyematan kata-kata PTK yang ada di bagian pendahuluan PTK.
- Pada PTK versi
buku, selain diberikan penjabaran tentang materi dari judul PTK yang
dibuat, juga dapat diulas mengenai materi lain, misalnya tentang
pengenalan PTK (pengertian PTK, metode PTK, teknik penulisan PTK, dan
lainnya).
- Boleh memasukkan
data berupa grafik ke dalam PTK versi buku. Ini merupakan bukti bahwa PTK
tersebut benar-benar telah dilaksanakan. Hanya saja cara penyajiannya
dibedakan dengan PTK versi laporan. Data ini dapat dijelaskan ke dalam
bagian aplikasi atau pelaksanaan di kelas.
- Secara kebahasaan
dan penyajian, PTK versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan.
Susunan dan gaya tulisan bebas terserah penulis, karena setiap
penulis memiliki ide dan kreativitas masing-masing sesuai
dengan pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis
maka akan semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini karena membaca,
berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang tidak dapat
dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca memahami isi
buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi PTK kita diubah
menjadi buku.
- Laporan PTK yang
dibukukan, haruslah yang sudah dipublikasikan, minimal tingkat sekolah atau
MGMP di wilayah masing-masing.
- PTK versi buku
minimal harus 70 halaman dalam bentuk format A5.
Agar karya ilmiah kita
memiliki manfaat yang lebih, maka dapat diubah ke dalam bentuk buku. Fungsinya
agar dapat dibaca oleh para pengajar lainnya. Ini lebih baik daripada berbagi
file laporan PTK kita. Jika karya ilmiah kita dibukukan, selain memberikan
manfaat dalam berbagi ilmu, buku PTK karya kita juga akan memiliki ISBN. Ini
sangat penting dan mungkin dibutuhkan bagi pengajar untuk menambah nilai
angka kredit. Selian itu, karya kita juga tidak akan lekang oleh waktu tentang
kebermanfaatannya.
“Saya
yakin bapak ibu disini pasti pernah membuat minimal SATU KARYA ILMIAH. minimal
SKRIPSI. Karena saya yakin disini sudah melewati masa2 S1 dan salah satu
prasyarat kelulusan sarjana adalah membuat karya ilmiah berupa skripsi.
Namun,
ketika ujian skripsi telah dilakukan, palu kelulusan sudah diketuk, skripsi
telah terjilid rapi, dia hanya menjadi pajangan di perpustakaan kampus. Mungkin
beberapa mahasiswa tingkat akhir masih tertarik untuk membacanya, sekedar
mencari referensi untuk tema yang sama. Namun, pembaca setia skripsi masih
terbatas untuk kalangan mahasiswa saja. Informasi yang dihimpun di dalamnya
belum dapat dinikmati oleh masyarakat umum. Meskipun sekarang tersedia skripsi
online, tetapi tidak semua dapat mengakses internet dengan mudah.
Hal
ini juga berlaku untuk tulisan ilmiah seperti PTK, best practice dan lainnya
Setelah
dibuat laporan penelitian, ujung-ujungnya hanya akan masuk ke perpustakaan
sekolah.Sayang bukan kalau karya yang kita buat susah-susah hanya dibaca oleh
teman satu sekolah saja.
Solusi
agar karya ilmiah bapak ibu sekalian lebih bermanfaat yaitu dengan mengubah nya
menjadi sebuah buku.
Apa manfaat karya ilmiah VERSI BUKU??
1.
Dapat dibaca oleh masyarakat awam
2.
Buku dapat diperjualbelikan,,jadi ada keuntungan material yang dapat kita
peroleh
3.
Bagi bapak ibu ASN, buku dapat dijadikan publikasi ilmiah yang dapat menambah
poin angka kredit
4.
Jika buku bapak ibu banyak yang baca, banyak yang beli, ada kemungkinan nama
bapak ibu sebagai penulis akan dikenal oleh banyak orang, ini juga merupakan
keuntungan tersendiri
5.
Ilmu yang ada, dapat tersebar bebas tanpa sekat jika sudah diubah menjadi BUKU
CARA MENGUBAH KARYA ILMIAH VERSI BUKU :
1. Ubah JUDUL
judul
karya ilmiah VERSI BUKU hanya berfokus pada objek penelitian saja. Hilangkan
materi, subjek, tempat penelitian.
contoh
:
JUDUL
TESIS
Pengembangan
modul berbasis riset pada materi reaksi redoks untuk meningkatkan keterampilan
generik sains siswa kelas X SMA
Ketika
diubah menjadi JUDUL BUKU
kiat
menulis modul berbasis riset
Dapat
dilihat dari contoh judul ini, objek/fokus penelitian Tesis terletak pada
pengembangan / pembuatan modul,,jadi ketika diubah menjadi judul BUKU,
sesuaikan dengan fokus penelitian itu. Tinggal ditambah kata : KIAT, JURUS,
STRATEGI, CARA SUKSES atau yang lainnya.
Contoh
lain :
Ini
adalah judul PTK Bu Mimin dari Yogyakarta yaitu pengaruh penggunaan metode I
pada pembentukan matematika materi…
2. Ubah DAFTAR ISI
Biasanya
untuk beberapa karya ilmiah, daftar isi berupa
BAB
1 Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah,
definisi operasional, rumusan masalah
BAB
2 landasan teori
Bab
3 metode penelitian Berisi rumus2 statistika
Bab 4 hasil dan
pembahasan
Bab 5 penutup
Berisi kesimpulan dan
saran.
Nah, ubah total daftar
isi tersebut.
DAFTAR ISI KARYA ILMIAH
VERSI BUKU
ikuti pedoman 2W+1H
Jelaskan mengenai
pentingnya, alasan penggunaan media,metode, Strategi, atau model yang menjadi
fokus.penelitian. dapat ditambahkan pula masalah- masalah mengapa harus
menggunakan media, metode, strategi atau model tersebut.
Bab 2( APA )
Di bab 2 Merupakan
penjabaran teori2 dari landasan teori yang ada di bab 2karya ilmiah.
Sebagai contoh,
biasanya di bab 2 VERSI KARYA ILMIAH, ada penjelasan tentang media, jenis
media, manfaat media, penjelasan media tertentu, karakteristik suatu media
tertentu, hasil belajar, dll. Nah, teori2 ini dapat dijadikan beberapa bab
dalam sebuah KARYA ILMIAH VERSI BUKU.
Selanjutnya adalah (
How ). Ini dapat dituliskan di bab berikutnya setelah penjabaran dari beberapa
teori.
HILANGKAN SEMUA rumus
statistika yang biasanya ada di bab 3 karya ilmiah
3. Ubah sedikit ISI karya ilmiah
A. Dalam mengubah karya
ilmiah menjadi buku, penting sekali
memperbanyak isi materi variabel bebasnya. Kita dapat menentukan perluasan
materi tersebut berdasarkan kata kunci judul buku kita. Dengan kata lain, karya
ilmiah yang diubah menjadi buku berarti lebih memperluas isi bacaannya berdasarkan sumber yang relevan.
Misalkan judul implementasi Media stereofoam
pembelajaran Organisasi kehidupan
untuk meningkatkan kreativitas, maka yang harus dikembangkan adalah tentang Media (Pengertian, manfaat,
jenis), Pembelajaran (materi
tentang belajar mengajar), Kreativitas (diberi pengertian dan lainnya).
B.Hilangkan semua kata Penelitian/ laporan PTK, laporan skripsi dan lainnya yang biasanya ada di karya ilmiah
C. Boleh menampilkan
grafik tapi jangan terlalu banyak. Cukup grafik yang penting saja. Grafik lain
yang tidak ditampilkan, ubah dalam kalimat.
Biasanya bapak ibu akan
menemui kesulitan ketika mengubah BAB 4 VERSI KARYA ILMIAH MENJADI BUKU.
Caranya bagaimana?
Kembali lagi, ikuti
HANYA PEDOMAN HOW.
Jadi cukup ambil isi di
bab 4 itu tentang bagaimana pembuatan yang menjadi objek penelitian, ceritakan
bagaimana ketika diaplikasikan dalam sebuah pembelajaran, kira2 menemui kendala
apa, masalah apa, kelebihan apa, dan bagaimana hasilnya ketika yang menjadi
fokus penelitian itu diterapkan di pembelajaran (dilihat dari hasil belajar
siswa, aktivitas siswa selama pembelajaran, respon siswa dan sebagainya).
Bapak ibu dapat
menyematkan sedikit hasil penelitian bapak ibu ketika menjelaskan tentang
bagaimana hasil penerapannya.
4. Secara kebahasaan dan penyajian, karya
ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan. Susunan dan gaya
tulisan bebas terserah penulis, karena
setiap penulis memiliki ide dan
kreativitas masing-masing sesuai dengan
pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis maka akan semakin oke buku yang dia tulis.
Hal ini karena membaca, berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi
yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca
memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi karya ilmiah
kita diubah menjadi buku
Nah, biasanya
pengubahan karya ilmiah versi buku ini membuat kesalahpahaman seorang penulis.
Ada yang memahami bahwa KTI menjadi buku ya tinggal copy paste isi di KTI
kita,lalu ganti judul, hapus yang tidak perlu, selesai deh.
Untuk isi masih sama
persis, bahkan daftar pustaka juga sama.
Itu salah,,nantinya
bapak ibu akan terkena self plagiarisme.
Caranya
bagaimana agar tidak terkena self plagiarisme ?
1. Dapat menggunakan
teknik parafrasa
2. Tambah rujukan baru
ke dalam karya ilmiah versi buku kita. Jadi akan ada informasi terbaru yang
kita sematkan dalam karya ilmiah versi buku tersebut.
3. Pilah isi dari karya
ilmiah asli yang benar-benar dianggap penting untuk dicantumkan dalam karya
ilmiah versi buku
Dengan
demikian, meskipun beberapa daftar pustaka ada yang sama, namun isi karya
ilmiah versi buku kita akan berbeda karena kita sudah memparafrase kan isinya.
Selain
itu, dengan adanya tambahan rujukan baru, akan semakin memperkaya daftar
pustaka karya ilmiah versi buku.
5. Laporan Karya Ilmiah
yang dibukukan, haruslah yang sudah dipublikasikan, minimal tingkat sekolah
atau MGMP di wilayah masing-masing.
6. Berikanlah ulasan
mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang anda lakukan agar pembaca
yakin bahwa anda benar-benar telah melakukan penelitian tersebut
7. Jika ada rujukan
baru, maka rujukan yang diambil boleh menggunakan blog, namun situs blognya haruslah situs blog resmi
seperti Kemendikbud.go.id, Jurnal ilmiah, e book,,atau karya ilmiah lainnya.
JANGAN gunakan daftar pustaka berupa blog
pribadi dengan domain blogspot, wordpress, dll
8. Karya ilmiah versi
buku minimal 70 halaman format A5 dengan ukuran huruf, jenis huruf, dan margin
disesuaikan Dengan aturan Penerbit masing-masing
Terakhir
Agar karya ilmiah kita
memiliki manfaat yang lebih, maka dapat diubah ke dalam bentuk buku. Fungsinya
agar dapat dibaca oleh para pengajar lainnya. Ini lebih baik daripada berbagi
file laporan karya ilmiah kita. Jika karya ilmiah kita dibukukan, selain
memberikan manfaat dalam berbagi ilmu, buku karya ilmiah karya kita juga akan
memiliki ISBN. Ini sangat penting dan
mungkin dibutuhkan bagi pengajar untuk menambah nilai angka kredit. Selian itu,
karya kita juga tidak akan lekang oleh waktu tentang kebermanfaatannya.
Mungkin cukup sekian
pemaparan dari saya. Dapat diperluas dengan diskusi saja nggih bapak ibu. Saya
kembalikan lagi kepada ibu moderator hbat Bu Rita wati.”
“Alhamdulillah
pemaparan yang sangat luar biasa jelas, sistematis.”
Pertanyaan 1.
Assalamu'alaikum saya
Rahmawati
izin bertanya buat bu
Nora
1. Bisa berikan contoh
daftar isi untuk ptk yang jadi buku?
2.kalau thesis
bagaimana bu, apakah data data kuantitatif atau analisis data juga perlu
disertakan dalam buku tersebut atau bagaimana?
Terimakasih.
Terimakasih Bu Rahma
yang hebat
1.ada Bu,, sebentar saya
Carikan di file saya ya...
2. Data kuantitatif
perlu disertakan sebagai bukti bahwa ibu telah melakukan penelitian tersebut.
Hanya saja penyajian dibuat berbeda dengan penyajian di tesis. Ambil hasil
akhir saja. Sebagai contoh, setelah penggunaan media..... Ternyata hasil
belajar siswa mengalami peningkatan dari ....% menjadi ... %
Itulah salah satu pertanyan peserta.
Solok, 12 April 2021
Syafrina.
bugurusyafrina.bloger.com
4 Komentar
Bagus... Bagus... Bagus sekali resume nya bu.
BalasHapusMantap ibu resumenya...👍💪😊
BalasHapusterima kasih resumenya
BalasHapusKeren resumenya bu.
BalasHapusBerkomentarlah dengan bijak