Belajar Menulis 20 hari
Bersama Om Jai.
Resume :
1
Gelombang :
4
Narasumber : Agus
Sampurno
Oleh : Syafrina, S.Pd.SD
Hari/Tgl :
Selasa, 02 Maret 2020
“Aspek Menulis dan Personal
Branding.”
Mengikuti Arus Bersama Leletnya Signal dan Minim Ilmu Pengetahuan
Nama saya Syafrina.
Guru SDN 21 Labuah Panjang, Kecamatan X Koto Diatas, Kabupaten Solok,
Sumatera Barat.
Awalnya saya konsultasi dengan Om Jai, apakah saya
bisa ikut atau tidak. Mengingat jaringan di rumah saya sangat minim dan hanya
di sekolah yang lancar. Itu pun berjarak 3 km dari rumah. Om Jai bilang, “Ikut
saja, materi bisa disimpan di HP atau di Laptop. Jadi mohon maaf jika saya
sering terlambat mengirimkan tugasnya. Saya mengerjakan tugas tentu saja setelah
pembelajaran siswa di sekolah selesai.
Tantangan lain yang harus saya hadapi adalah saya
terlalu minim pengetahuan yang berhubungan dengan online. Namun karena ingin
mengikuti arus zaman yang semakin maju, saya harus berusaha walaupun dengan
perbandingan saya merangkak sedangkan orang lain berlari kencang. Yang penting
kawan sampai, kita pun datang.
Pukul 06.40 saya sudah stay di sekolah. Ratusan pesan
bermunculan. Rupanya peatihan sudah dimulai tadi malam. Saya berusaha untuk rooling
ke atas, membaca materi dan percakapan peserta dengan narasumber yaitu Pak
Agus.
Semalam
telah dibahas mengenai Personal Branding.
Apa
itu Personal Branding ?
Personal branding adalah bagaimana anda membangun dan
mempromosikan apa yang anda perjuangkan. Mungkin anda lebih sering mendengar istilah
brand pada merek-merek ternama semacam Apple, Samsung dan Toyota.
Namun brand activation/aktivasi brand bisa anda
terapkan juga pada diri anda. Personal branding merupakan kombinasi unik dari
keterampilan dan pengalaman yang menjadikan anda sebagai sosok yang ada
sekarang.
Mengapa
harus personal branding ?
Kebanyakan orang menganggap personal branding itu
terlalu makan waktu dan bahkan sebagian
orang mengatakan personal branding itu tidak penting. Memang betul, bahwa demi
membangun branding diri anda, anda perlu menghabiskan banyak waktu. Namun,
anggapan bahwa personal branding itu tidak penting sebenarnya salah. Mengapa ?
Anda tentu telah melihat bahwa di era digital ini,
tantangan karier/bisnis tak lagi sama. Sebuah bisnis saja memerlukan website
yang meyakinkan audience untuk dapat dipercaya sebagai brand bagus yang
menyediakan produk/jasa yang bagus juga.
Begitu juga dengan nilai diri anda dimata pencari
pekerja. Tentunya mereka melihat representasi online anda sebagai
bahanpertimbangan seleksi. Apakah anda layak menjadi kandidatpekerja atau
tidak. Mereka mungkin saja melakukan penyaringan tahap awal dengan melihat
seluruh profil anda yang tersebar secara online.
Menurut sebuah badan konsultasi karier CareerBuilder,
“Lebih dari setengah atasan/pemilik bisnis tidak mau memperkerjakan calon-calon
kandidat pekerja potensial tanpa representasi online yang baik.” Selain itu,
“Lebih separuh konsumen lebih memilih untuk berbisnis dengan
freelancer/perusahaan karena suatu kehadiran online yang kuat dan positif.”
Jadi,jika anda tidak mulai dari sekarang untuk
mengelola reputasi online anda sebaik-baiknya, kemungkinan besar anda akan
secara berkala kehilangan peluang bisnis maupun karier anda. Ingat, di era
digital. Tantangan-tantangan bukan lagisekedar perkara seberapa mampu anda
menguasai suatu bidang. Tapi bagaimana anda mereoresentasikannya secara global
lewat dunia online.
Manfaat
personal Branding.
Kalau seseorang melakukan branding terhadap dirinya maka disebut
personal branding. Jika sebuah sekolah ingin melakukan branding maka sebutannya
scool branding. Branding erat kaitannya dengan pembeda dari yang sejenis sebuah
sekolah yang sadar branding dia akan duduk bersamamenentukan arah positioningnya
di masyarakat. Sementara jika jika guru melakukan personal branding maka ia
akan focus pada apa yang dimiliki disbanding kelemahan.
Ditambah dengan peran medsos maka personal branding
guru akan makin cepat. Dalam branding ada istilah reputasi dan pencitraan.
Reputasi cara mendapatkannya dengan kerja keras dan konsistensi. Pencitraan itu
mudah dan cenderung mudah dan cenderung tidak bertahan lama.
Menurut Pak Agus, cara memulai personal branding
adalah dengan memilih yang paling kita sukai lalu tuliskan, tidak masalah
jikamasih belajar atau baru belajar, atau baru belajar menyukainya, niat
utamanya membagi, dan berbagi pengetahuan dan bukan menggurui. Setelah
penggunaan personal branding tetaplah berpikiran terbuka jika ternyata mesti
diubah untuk diimplementasikan. Mulailah dengan hal yang ringan.
Kesimpulan yang dapat saya kutip dari materi ini
“Berbagi hal-hal yang ingin diketahui orang lain, tidakperlu menunggu sampai
ahli, bahkan anda bisa berbagi proses yang sedanga anda jalankan. Jika terus
menerus menekuni hal yang samadan focus, maka itu akan menjadi brans anda.
Labuah Panjang, 03 Maret 2020
DATA PENULIS
Nama
: SYAFRINA, S.Pd.SD
Pekerjaan : Guru SDN 21 Labuah Panjang
TTL :
Labuah Panjang, 14 mei 1978
Email :
syafrina210@gmail.com
https://bugurusyafrina.blogger.com
0 Komentar
Berkomentarlah dengan bijak