Saya Sudah
Vaksin Pertama.
Karya : Syafrina, S.Pd.SD
Saya gugup bukan main. Hari ini kami Majelis
Guru di beberapa sekolah mendapatkan jadwal vaksinasi covid-19. Ngeri
juga melihat kejadian di Media bahwa ada orang yang menjerit-jerit saat disuntik.
Tak terkecuali
TNI maupun POLRI. Apakah itu benar terjadi
atau tidak, saya juga tidak
mengetahuinya. Namun yang jelas
saya merasa takut tanpa alasan yang jelas.
Bukan hanya
saya, dari penuturan orang-orang yang saya jumpai, mereka juga takut. Apa
alasannya ?
Vaksin yang di
berikan kepada kita akan berdampak buruk pada kesehatan nantinya.
Begitu kata
sebagian banyak orang.
Saya
melihat orang yang sudah
divaksin lebih duluan, seperti Tenaga Medis, Pegawai Kantor Kelurahan dan lain-lain. Mereka aman-aman saja. Tidak ada masalah. di
situlah saya yakin bahwa saya juga akan baik-baik saja.
Dengan raut
wajah yang ditenang-tenangkan, saya memasuki Puskesmas, mendaftar
di meja satu, lalu menunggu antrian ke meja dua.
Saya berharap
tidak jadi divaksin. Setelah diperiksa, akhirnya saya
dinyatakan layak.
Waduh…
Sudah…. Santai
na... santai...
Kalau mati tidak
akan dua kali kok.
Kalau sakit, kan
ada dokter yang akan menolong. Namamu akan mengukir sejarah dunia bahwa kamu
adalah korban vaksin. Dunia akan mengevaluasi dirimu juga vaksinnya.
Kamu akan menjadi pahlawan dimasa pandemi.
Cie.. cie…
Jika
terjadi reaksi obat, tentu tenaga medis
tidak akan tinggal diam. Mereka akan bertindak. Mereka akan melaporkan keamanan vaksin ini.
Dengan santai
saya menuju meja tiga. Dan siap
disuntik.
Santai, atau
pura-pura santai ?
Rasa takut tak pernah hilang. Sumpah demi apa ?
Jarum suntik
menembus kulit lengan kiri. Sakit ?
Tentu. Setelah selesai, saya diminta menunggu setengah jam, untuk melihat
reaksi obat. Apakah berdampak atau tidak.
Saya aman. Begitu pun teman sebelum dan sesudah saya. saya
diperbolehkan pulang.
Saya beli dua
kaleng susu beruang yang salah satunya akan saya minum. Sampai di rumah saya
langsung meninum setengah botol. Saya merasa lemas, mual-mual dan mengantuk.
Lalu saya muntah-muntah di kamar mandi.
Kenapa saya
mengalami gejala seperti ini ?
Saya alergi
susu. Meminum susu sapi saja saya muntah, apalgi susu beruang yang belum pernah
saya cicipi sebelumnya. Pantaslah saya muntah-muntah.
Setelah isi
perut saya terkuras, saya masih mual-mual.
Allamak…Rupanya belum makan siang. Saya makan sehingga mualnya hilang.
Rasanya badan
ini tetap tak enak. Sambil memainkan jemari pada keyboard, saya tetap merasa
terkantuk-kantuk. Saya simpan tulisan ini karena sudah jadi, lalu saya matikan
laptop dan tidur siang.
Saya tidur dulu
ya….
Slok, 6 April
2021
Syafrina
https://bugurusyafrina.blogger.com
4 Komentar
Alhamdulillah saya juga sudah divaksin
BalasHapusAlhamdulillah
HapusSy kmrin divaksin yg ke-2 jadi hari ini ful di rumah untk menjaga kondisi badan. Alhamdulillah tidak terjadi apa2 selain bawaannya ngantuk dan lapar hi hi hi. Semangat ya bun
BalasHapusOmjay juga sdh divaksin dan nanti vaksin kedua tgl 27 April 2021.
BalasHapusBerkomentarlah dengan bijak