Resume :
13
Hari/Tanggal :
Senin, 3 Mei 2021
Tema :
Kiat Menulis cerita Fiksi
Nara Sumber :
Sudomo, S.Pt
Penulis :
Syafrina
Gelombang : 18
Siang
ini yang menjadi Moderator adalah Ibu Sri Sugiastuti, dan narasumber Bapak
Sudomo, s.Pt
PROFIL
NARASUMBER
Sudomo,
S.Pt. (Momo DM) Dilahirkan di Sukoharjo, 27 Maret 1975
berjenis kelamin laki – Laki ayng
bekerja sebagai Guru IPA SMP Negeri 3
Lingsar Lombok Barat.
Pendidikan
terakhir, S1 Peternakan Universitas Diponegoro. Beliau beralamat di Jalan Adi
Sucipto Gang Perjuangan RT 004 RW 023 Lingkungan Baturaja Kelurahan Ampenan
Tengah Kecamatan Ampenan Kota Mataram NTB
Beliau
dapat dihubungi di Nomor HP/WA : 08175701827 atau Alamat blog pribadi :www.eigendomo.com dan bisa juga di akun media sosial : Facebook
: Mazmo Lombok, Twitter/Instagram : @momo_DM
KIAT
MENULIS CERITA FIKSI
Alasan harus menulis cerita
fiksi :
1.
Salah satu aspek yang dinilai dalam Asesmen Kompetensi
Minimum (AKM) adalh Literasi Teks fiksi.
2.
Sebagai jalan jalan mengeksploitasi kemampuan menulis.
3.
Sebagai cara menemukan passion dalam bidang kepenulisan.
4.
Sebagai upaya menyembunyikan dan menyembuhkan diri.
Syarat bisa menulis cerita fiksi :
1.
Komitmen dan niat yang kuat.
2.
Kemauan dan kemampuan melakukan Riset
3.
Mempelajari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PEUBI)
4.
Memahami dasar-dasar menulis cerita fiksi.
5.
Menjaga konsistensi menulis.
Bentuk Cerita Fiksi |
Ciri cerita fiksi |
Fiksi mini Flas Fiction Pentigraf Cerpen Novelet Novela Novel |
Beberapa kata Jumlah kata khusus Cerita tiga paragraf < 7.500 kata 7.500-17.500 kata 17.500-40.000 kata > 40.000 kata |
UNSUR
PEMBENTUK CERITA FIKSI
I.
Tema :
Tema adalah ide pokok cerita
1.
Tips menentukan tema
:
-
Dekat dengan penulis.
-
Menarik perhatian penulis.
-
Bahan mudah diperoleh.
-
Ruang lingkup terbatas.
2.
Cara menentukan tema :
- Menyesuaikan dengan minat.
- Mengangkat Mehidupan nyata.
- berimajinasi.
- membaca.
- Mendengarkan curahan hati.
4. Contoh tema :
- Berkah kejujuran.
-Pendidikan dan kemiskinan.
- Persahabatan 3 anak SD.
- Pengalaman saya ketika belajar di
rumah.
- Perjuangan guru selama Pembelajaran
Jarak Jauh.
II.
PREMIS
Premis adalah ringkasan cerita dalam
satu kalimat.
Unsur-unsur premis meliputi,
Karakter, tujuan tokoh, rintangan/halangan, dan resolusi
Cara membuat premis : tulis masing-masing unsur pembentuknya
kemudian rangkai menjadi satu kalimat utuh.
Contoh premis :
Seorang anak SD mengajak dua orang
temannya melakukan perjalanan ke rumah kakeknya dan berusaha memperolaeh
pemahaman mengenai materi IPA.
III.
LATAR/SETTING
Latar/Setting adalah Penggambaran waktu, tempat dan suasana
terjadinya peristiwa-peristiwa dalam cerita.
Jenis-jenis
latar antara lain : Latar waktu, latar
tempat, latar suasana, latar sosial, latar meterial, dan latar integral.
IV.
SUDUT PANDANG
Sudut pandang yaitu cara penulis
menempatkan dirinya terhadap cerita yang diwujudkan dalam pandangan tokoh
cerita.
Macam-macam sudut pandang : Orang pertama tunggal. Orang pertama jamak.
orang kedua, orang ketiga tunggal, orang ketiga jamak.
V.
PENOKOHAN
Penokohan adalah penjelasan selanGkah demi selangkah
penjelasan detail karakter dalam cerita.
Macam-macam
tokoh antara lain protagonis, antagonis,
tirtagonis.
Teknik penggambaran tokoh antara
lain : analitik, fisik dan perilaku
tokoh, lingkungan tokoh, tata bahasa tokoh, dan penggambaran oleh tokoh lain.
VI.
ALUR/PLOT
Alur /
Plot merupakan struktur rangkaian
kejadian dalam cerita.
Macam macam alur yaitu : alur maju, alur mundur, alur campuran, alur
flasback, dan alur kronologis.
Alur/plot :
Pengenalan cerita, Awal Konflik, Menuju konflik, Konflik
memuncak/klimaks, Penyelesaian/ending.
Unsur-unsur
alur/plot tersebut urutannya bisa
diubah tergantung pada jenis alur yang dipilih. |
PROSES
KREATIF MENULIS
I.
NIAT DAN BACA
Berniat dan memotifasi diri untuk
memulai dan menyelesaikan tulisan. Untuk menemukan bahan belajar/referensi
berupa ide, pemilihan kata serta gaya dan teknik penulisan maka rajinlah membaca
tulisan fiksi orang lain.
II.
IDE DAN GENRE
1.
Segera catat saat ide mendadak muncul.
2.
menemukan ide dengan cara mengembangkan imajinasi.
3.
Pemilihan genre disesuaikan dengan yang disukai dan dikuasai
III.
OUTLINE
1.
Kerangka disusun berdasarkan unsur-unsur pembangun cerita
fiksi.
2.
Menentukan tema agar pembaca mengerti lingkup cerita fiksi
kita.
3.
Membuat premis sesuai tema.
4.
Menentukan uraian alur/plot berdasarkan unsur-unsurnya.
5.
Menentukan penokohan kuat berdasarkan jenis dan teknik
penggambaran watak tokoh dengan baik.
6.
Menentukan latar/setting dengan menun jukkan sisi eksotis dan
detail.
7.
Memilih sudut pandang penceritaan yang unik.
IV.
MENULIS
1.
Membuka cerita dengan baik (dialog, kutipan, kata unik,
konflik.
2.
Melakukan pengenalan tokoh dan latar dengan baik dengan cara memaparkan
secara jelas kepada pembaca.
3.
Menguatkan sisi konflik internal dan eksternal tokoh.
4.
Menggunakan pertimbanagn logis agar tidak cacat logika dan
memperkuat imajinasi.
5.
Memilih susunan kalimat yang pendek dan jelas.
6.
Memperkuat tulisan dengan pemilihan kata (diksi).
7.
Membuat ending yang baik.
V.
SWASUNTING
1.Dilakukan setelah selesai menulis.
2.Jangan menulis sambil mengedit
3.Memfokuskan penyuntingan pada kesalahan pengetikan,
pemakaian tanda baku dan istilah. aturan penulisan, ejaan, dan logika cerita.
4.Jangan lupa menyediakan Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PEUBI)
VI.
PUBLIKASI
CONTOH BUKU
CERITA FIKSI
Berikut saya mencoba menampilkan contoh cerita fiksi. Mudah-mudahan sesuai dengan materi siang ini.
1.
K1. Kumpulan Cerpen.
2. 3. Contoh Buku Antologi Cerpen
https://bugurusyafrina.blogspot.com
4 Komentar
Kalau la bisa bikin resume itu tandanya sdh sembuh bu syafrina? 😁
BalasHapusAlhamdulillah..tapi belum sepenuhnya pulih..penyakit datangnya berlari..perginya merangkak...
HapusTerimakasih atas doa teman2 semu..
waah mantap bu...lengkap sekali 👍
BalasHapusMantap Bu Syafrina, maju tErus yaaaa
BalasHapusBerkomentarlah dengan bijak